Matahari adalah sumber panas bagi seluruh planet yang termasuk dalam tata surya, terutama bagi semua makhluk hidup yang ada di planet bumi. Matahari sejak terbentuk pertama kali kira-kira pada 10-20 triliun tahun yang lalu, tidak pernah berhenti memancarkan panasnya yang diterima setiap hari oleh bumi dan makhluk yang menghuninya. Walaupun matahari setiap hari memancarkan panasnya, panas matahari seolah-olah tak pernah habis! Kalau panas matahari habis, berarti matahari padam. Bitang yang sudah padam di alam ini dinamakan white dwarf. Oleh karena matahari merupakan bintang, maka matahari juga bisa padam. Kapan matahari padam? Tidak ada yang mengetahuinya, namun diperkirakan akan padam dalam waktu 10.000.000.000 tahun lagi.
|
Ilustrasi Solar Cell Energy
(sumber gambar : 1000caramembuat.blogspot.com) |
Pemanfaatan Energi Panas Matahari
Manusia sudah sejak lama memanfaatkan energi panas matahari untuk mendukung kehidupannya, baik secara sederhana misalnya untuk menjemur padi dan mengawetkan bahan makan, maupun secara modern misalnya dengan memanfaatkan solar cell untuk menyimpan panas yang diubah menjadi tenaga listrik arus searah. Solar cell atau sel photovoltaik adalah dioda semikonduktor yang dapat menghasilkan tegangan listrik antara 0,5-1 volt. Tegangan listrik yang dihasilkan tergantung pada intensitas sinar (radiasi) matahari yang datang dan juga pada bahan semikonduktor yang dipakai.
Bahan Pembuatan Solar Cell
Bahan semikonduktor yang digunakan untuk pembuatan solar cell adalah Silikon (Si). Bahan lain yang juga dapat digunakan adlah gabungan bahan Cadmium (Cd) dan Sulfida (S) menjadi Cadmium Sulfida atau CdS, gabungan Gallium dan Arsenide atau GaAS dan gabungan Cadmium dengan Telluride atau CdTe. Sekarang ini sedang diteliti kemungkinan membuat bahan semikonduktor dari bahan ZnSe dan Cu2O.
Perkembangan teknologi semikonduktor untuk pembuatan solar cell pada saat ini sangat maju sehingga 2-3 dasawara mendatang diperkirakan akan menjadi tumpuan penyediaan energi masa depan, karena tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan tidak menggunakan bahan bakar untuk pemicu awal, selain sinar (radiasi) matahari.
Kelebihan Solar Cell
Beberapa kelebihan solar cell antara lain :
- Tidak memerlukan bahan bakar.
- Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
- Tidak memerlukan biaya perawatan yang tinggi dan cara pemakaiaannya mudah.
- Tidak menimbulkan bahaya bagi manusia.
- Bentuk sederhana, ringan dan relatif tahan lama.
Kelemahan/Kekurangan Solar Cell
Adapun kelemahan atau kekurangan solar cell antara lain sebagai berikut :
- Harga solar cell masih mahal, terutama untuk pembangkit listrik tenaga surya berskala besar, sehingga harga jual listriknya pun turut mahal.
- Solar cell hanya sesuai untuk penyedia daya listrik berskala kecil.
- Perlu sistem penyimpanan energi (acumulator) untuk menjaga kelangsungan energi listrik, manakala tidak ada sinar matahari.
- Tenaga listrik yang dihasilkan oleh solar cell adalah arus searah sehingga memerlukan inverter untuk mengubah menjadi arus bolak-balik dan ini berarti efisiensi jadi lebih rendah lagi.
- Perlu permukaan yang luas untuk menghasilkan daya besar dan kalau hal ini dipasang di daerah (tanah) yang subur berarti akan mengurangi produksi hasil pertanian karena lahan tanah tertutup.
Pemakaian Solar Cell di Indonesia
Pemakaian solar cell di Indonesia pada saat ini antara lain untuk lampu penerangan mercusuar di laut, untuk pengatur lampu lalu lintas jalan, untuk pengatur sinyal kereta api, untuk pasokan daya listrik berskala kecil di daerah terpencil. Bagi Indonesia yang merupakan negara tropis yang mendapat sinar (radiasi) matahari sepanjang tahun, pemakaian solar cell merupakan harapan yang perlu dipikirkan dengan mempertimbangkan segala kelebihan dan kekurangan pada energi ini.
SUMBER REFERENSI :
Wardhana, Wisnu Arya. 2010. Dampak Pemanasan Global. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET