Setiap musim kemarau, beberapa hutan di pulau Kalimantan dan Sumatera mengalami kebakaran sehingga menyebabkan banyak tumbuhan yang terdapat di dalam hutan tersebut terbakar atau hilang. Tumbuhan yang hilang atau terbakar itu mungkin bisa tumbuh kembali, tetapi membutuhkan waktu yang lama. Kadang-kadang tumbuhan yang tumbuh di tempat tersebut merupakan tumbuhan dengan jenis baru. Proses peralihan seperti itu merupakan suatu proses peralihan yang di sebut suksesi ekologi.
|
Suksesi Ekologi |
SUKSESI PRIMER
Suksesi primer merupakan perubahan secara bertahap pada suatu daerah dan dimulai dengan daerah yang tidak memiliki kehidupan. Misalnya, akibat letusan gunung berapi yang memusnahkan semua kehidupan di permukaan tanah. Untuk kembali seperti kondisi ekosistem semula, bakteri autotrof muncul sebagai organisme fotosintesis pertama yang muncul akibat dari tertiupnya spora oleh angin ke daerah tersebut.
Lahan dan tanah lama-kelamaan akan berkembang menjadi lebih kompleks setelah batu-batuan yang ada mengalami pelapukan. Suksesi primer dari tanah gundul atau batuan menjadi suatu komunitas itu biasanya memerlukan waktu ratusan tahun bahkan ribuan tahun.
SUKSESI SEKUNDER
Suksesi sekunder biasanya terjadi di daerah yang komunitasnya hilang akibat beberapa gangguan, seperti kebakaran hutan, penebangan hutan, dan banjir. Gangguan tersebut hanya meninggalkan tanah yang utuh. Kadang-kadang daerah tersebut terdapat kembali seperti keadaan semula, tetapi kadang-kadang komunitas yang ada bisa berubah. Contohnya, hutan yang ditebang kemudian dibersihkan untuk digunakan sebagai lahan pertanian. Apabila daerah tersebut tidak digunakan lagi sebagai lahan pertanian maka daerah tersebut akan mengalami suksesi sekunder dan akhirnya bisa kembali menjadi hutan.
|
Kebakaran hutan - Salah satu penyebab awal suksesi sekunder
(sumber gambar : merdeka.com) |
Tumbuhan yang paling awal menempati daerah tersebut biasanya herba karena bijinya mudah tertiup angin atau terbawa hewan. Apabila daerah itu tetap dibiarkan, akan tumbuh semak-semak berkayu yang suatu saat dapat menggantikan sebagian besar spesies herba. Akhirnya, pohon-pohonan hutan bisa menggantikan sebagian semak tersebut.
Faktor yang menentukan pada suatu tahapan suksesi ialah kompetensi antara spesies-spesies tunggal untuk mendapatkan sumber daya yang tersedia karena ketersediaan sumber daya berubah menurut perjalanan suksesi. Spesies yang berbeda akan bersaing lebih baik pada tahapan yang berbeda. Contohnya, di daerah yang baru mengalami kebakaran ada dua buah biji dari spesies yang berbeda, yaitu biji herba dan biji pohon. Herba akan lebih dulu terlihat karena pertumbuhannya lebih cepat dan waktu generasinya lebih pendek.
Demikianlah sedikit uraian mengenai suksesi ekologi dalam ekosistem, semoga yang sedikit ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita bersama.
SUMBER REFERENSI :
Santoso, Imam. 2007. Biologi - Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi : Interplus
Artikel Terkait "Suksesi Ekologi dalam Ekosistem" :