Dalam suatu ekosistem, faktor biotik terdiri dari kelompok tumbuhan, hewan, maupun mikro organisme. Berbagai organisme tersebut akan membentuk suatu organisasi kehidupan yang dapat terbagi dalam tingkatan organisasi yang berbeda, yaitu spesies (jenis), populasi, dan komunitas.
Apabila spesies diartikan sebagai kelompok organisme yang dapat melakukan perkawinan antara sesamanya secara bebas dan menghasilkan keturunan yang fertile maka populasi adalah kumpulan organisme yang sama jenis dan menempati daerah yang sama pada waktu yang sama. Pada populasi, individu-individu memiliki variasi genetika sehingga walaupun dari jenis yang sama fenomena yang tampak akan berbeda. Misalnya, adanya keragaman morfologi (fenotipe) dan kemampuan dalam bertahan hidup (survive).
Populasi-populasi yang berbeda akan berinteraksi dan membentuk suatu komunitas. Interaksi ini akan menentukan apakah suatu individu akan mampu bertahan hidup atau mengalami kematian. Secara umum, pakar ekologi yakin bahwa komunitas yang memiliki keanekaragaman yang tinggi akan lebih kompleks dan stabil dibandingkan komunitas keanekaragaman yang rendah. Hal ini tercermin dalam jaring-jaring makanan.
Pada suatu ekosistem, masing-masing organisme memerlukan makanan yang harus disediakan oleh habitatnya. Oleh karena itu, di dalam habitat tersebut dapat terjadi hubungan interaksi antar organisme.
|
Interaksi Predatorisme
(sumber gambar : saraung2.blogspot.com) |
|
Interaksi Mutualisme
(sumber gambar : gambaralam.com) |
Hubungan antar organisme tersebut memiliki sifat antara lain sebagai berikut :
- Kompetitif. Hubungan kompetisi terjadi karena keterbatasan faktor kebutuhan yang sama antara dua organisme atau lebih. Contoh hubungan kompetisi misalnya kompetisi antara banteng dan rusa sama-sama memakan rumput.
- Predatorisme. Di alam, suatu organisme tertentu akan memangsa organisme lainnya sebagai sumber makanannya. Hubungan seperti ini dikenal sebagai predatorisme. Contohnya, protozoa akan memakan bakteri, ikan memakan zooplankton, kucing memakan tikus, ayam memakan cacing, burung bangau memakan ikan, harimau memangsa rusa, dan cecak memakan serangga.
- Mutualisme. Sifat hubungan organisme semacam ini menunjukkan kerja sama (simbiose) yang saling menguntungkan. Hubungan kerja sama dapat bersifat jangka pendek, misalnya penyerbukan (polinasi) yang dilakukan serangga pada bunga. Hubungan kerjasama yang bersifat jangka panjang, misalnya hubungan antara jamur dan alga dalam membentuk liken. Hubungan kerja sama tidak selamanya harus terjadi. Hubungan yang saling menguntungkan namun tidak mutlak harus terjadi lebih dikenal dengan istilah sinergisme. Misalnya, hubungan bakteri Rhizobium dengan tanaman kacang-kacangan. Baik Rhizobium maupun tanaman kacang-kacangan dapat hidup sendiri-sendiri, namun bila hidup bersama akan lebih menguntungkan bagi keduanya. Demikian pula bakteri Lactobacillus sp. yang hidup dalam saluran pencernaan manusia.
- Komensalisme. Hubungan kerja sama ini hanya menguntungkan satu pihak namun pihak organisme lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan. Pada awalnya, istilah ini hanya digunakan untuk menggambarkan adanya pemanfaatan makanan sisa dari hewan pertama oleh hewan kedua. Contohnya, burung pemakan bangkai yang akan memakan sisa bangkai dari hewan pemangsa atau predator.
- Parasitisme. Hubungan kerjasama ini ditandai dengan adanya satu pihak yang mendapat keuntungan dan satu pihak lainnya akan dirugikan. Kerugian yang ditimbulkan dapat tidak dirasakan atau tidak mematikan namun kadang dapat pula menimbulkan kematian. Oleh karena itu, parasitisme dapat diibaratkan mirip dengan predatorisme. Contohnya antara lain : Jamur yang menyerang kulit manusia dan menimbulkan penyakit panu. Virus HIV yang menginfeksi manusia dan dapat menyebabkan AIDS yang bersifat mematikan (Virus yang bersifat parasit dan menyebabkan kematian inangnya dikenal sebagai parasitoid). CacingAscaris lumbricoides yang hidup dalam usus halus (Karena cacing ini berada di dalam sel inangnya maka parasit yang demikian dikenal sebagai endoparasit). Nyamuk yang menghisap darah manusia. (Karena nyamuk tersebut berada di luar tubuh manusia maka dikelompokkan dalam ektoparasit).
SUMBER REFERENSI :
Santoso, Imam. 2007. Biologi - Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi : Interplus
Artikel Terkait "Interaksi Antar Organisme" :