Terbentuknya keanekaragaman hayati seperti saat ini melalui proses yang amat panjang. Dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, nenek moyang kita telah berusaha dan berhasil membudidayakan bermacam-macam tumbuhan dan hewan untuk kepentingan hidupnya. Dalam kurun waktu yang yang relatif cepat, para ahli juga mencatat terjadinya penurunan populasi beberapa jenis tumbuhan dan hewan, bahkan telah banyak juga yang mengalami kepunahan.
Jumlah populasi yang sedikit menyebabkan tidak efektifnya jenis organisme tersebut karena menjadi tidak stabil dan banyak mengalami inbreed (perkawinan antarindividu yang dekat dengan kekerabatannya) yang mengakibatkan variasi genetik semakin rendah. Hal ini akan berdampak pada rendahnya kemampuan adaptasi jenis tersebut terhadap perubahan kondisi lingkungan. Kegagalan beradaptasi akan mengakibatkan kepunahan dari suatu spesies.
FAKTOR YANG MENGGANGU DAN MENJADI ANCAMAN BAGI KEANEKARAGAMAN HAYATI
Pada dasarnya, kelompok faktor yang dapat menggangu dan menjadi ancaman bagi keanekaragaman hayati adalah faktor alami dan faktor aktivitas manusia.
Faktor Alami
Sebagai contoh yang paling jelas dari faktor alami ialah bencana letusan gunung, seperti saat gunung Karakatau meletus (1883). Letusan gunung Krakatau ternyata memusnahkan seluruh jenis tumbuhan dan hewan di sekitar gunung tersebut. Namun saat ini, di wilayah pulau Krakatau telah ditumbuhi 200 spesies tumbuhan baru. Bila dibandingkan dengan kepulauan lain di dekatnya, tingkat keanekaragaman pulau Krakatau masih rendah. Beberapa pulau di sekitar gunung Krakatau memiliki kekayaan hingga 2.000 spesies.
|
Meletusnya Gunung Berapi (Gunung Anak Krakatau)
(sumber : tempo.co) |
Hasil perhitungan kemunculan spesies baru selama 50 tahun menunjukkan bahwa hanya sekitar 1 jenis tanaman baru muncul tiap 2 tahun. Jadi, dapat kita bayangkan beberapa ribu tahun lagi waktu diperlukan agar pulau Krakatau memiliki keanekaragaman yang mirip seperti pulau-pulau di sekitarnya atau hutan di pulau tersebut kembali sempurna dewasa? Hal ini pun bisa terjadi bila selama kurun waktu tersebut tidak ada gangguan lain yang mengancam keanekaragaman hayati yang telah ada.
Faktor Aktivitas Manusia
Faktor lain yang dapat menggangu keanekaragaman hayati ialah aktivitas manusia. Telah diutarakan sebelumnya bahwa manusia berusaha memanfaatkan segala sumber daya alam bagi kelangsungan dan kesejahteraan hidupnya. Namun, dalam melakukan aktivitasnya manusia kadang atau bahkan seringkali tidak bijaksana.
|
Eksplorasi Hutan
(sumber : republika.co.id) |
Nilai-nilai ekonomi yang berhubungan dengan pelestariandari keanekaragaman hayati tertutup oleh iming-iming keuntungan besar yang segera dapat dikeruk. Hal ini yang sering menyebabkan eksplorasi dilakukan tanpa mempertimbangkan keseimbangan ekosistem yang telah ada. Rusaknya keseimbangan ekosistem dan hilangnya habitat alami berbagai satwa akbat aktivitas manusia merupakan faktor utama pemacu berbagai kepunahan satwa atau menurunnya keanekaragaman hayati di suatu wilayah.
AKTIVITAS YANG DAPAT MENGANCAM KEBERADAAN DAN KELESTARIAN HAYATI
Beberapa aktivitas yang dapat mengancam keberadaan dan kelestarian hayati antara lain adalah sebagai berikut :
- Perubahan fungsi lahan pertanian atau hutan menjadi area pemukiman.
- Perubahan fungsi hutan bakau yang dijadikan area pertanian atau tambak ikan atau udang.
- Usaha pertambangan.
- Pembukaan hutan dan penebangan hutan dalam rangka kegiatan HPH (Hak Pengusahaan Hutan) maupun HTI (Hak Tanaman Industri).
- Perburuan liar terutama satwa langka seperti badak yang diburu untuk diambil culanya atau burung jalak bali yang sekedar dipelihara sebagai hewan peliharaan. Perburuan besar-besaran yang hanya mengandalkan populasi alamiah juga dapat mengancam kelestarian satwa tersebut. Misalnya, gajah untuk diambil gadingnya, buaya untuk diambil kulitnya, dan penyu untuk diambil daging dan telurnya.
- Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak atau racun akan menyebabkan kerusakan pada ekosistem terumbu karang. Kerusakan ini akan berdampak buruk pada populasi dan jenis-jenis ikan yang ada.
- Polusi. Umumnya diakibatkan oleh aktivitas industri yang sering membuang limbah cairnya ke badan-badan sungai yang kemudian akan mengalir ke muara dan akhirnya mencemari lautan. Pencemaran kimiawi ini bersifat toksik dan menggangu kelestarian jenis-jenis tumbuhan atau hewan air yang ada di sekitarnya.
SUMBER REFERENSI :
Santoso, Imam. 2007. Biologi - Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi : Interplus
Artikel Terkait "Gangguan Terhadap Keanekaragaman Hayati" :