Mutu udara di dalam bangunan bertambah buruk seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada
Mutu Udara dalam Ruangan, yaitu akibat digunakannya obat pembasmi serangga (nyamuk, kecoa, dan serangga lainnya), tanaman hias di dalam ruangan, asap rokok dan debu, serta gas beracun lainnya yang berasal dari dapur dan garasi.
Penurunan mutu udara di dalam ruangan menyebabkan meningkatnya jumlah anak yang terkena penyakit asma dan alergi. Hal ini disebabkan sebagian besar aktivitas manusia dilakukan di dalam ruangan (manusia menggunakan sekitar 90% waktunya di dalam ruangan, baik di rumah maupun di tempat kerja/kantor).
|
Penyebab Menurunnya Mutu Udara dalam Ruangan
(sumber : aromatherapiku.blogspot.com) |
Penyebab menurunnya mutu udara di dalam bangunan yang dapat dikategorikan sebagai penyebab polusi udara dalam ruang adalah :
Campuran Bahan Organik yang mudah menguap
Ini terdiri atas bahan alamiah dan sintetik yang mengandung karbon hidrogen pada tingkat molekuler, baik berupa benda padat, cair, maupun gas. Campuran ini mudah menguap pada temperatur kamar, seperti : gas methan, gas hidrokarbon, kapur barus, parafin, formaldehida, aseton, karbit, lilin, minuman keras, deterjen, cat dan serat sintetik.
Campuran ini banyak ditemukan dalam bentuk kayu lapis, papan partikel (particle board), perekat, cat, fiberglass, cairan pembersih, karpet, plastik, dan tenunan.
Pestisida
Secara teknis, ada pestisida yang dapat dikategorikan sebagai bahan campuran organik yang mudah menguap, tetapi penggunaannya dapat membawa dampak yang lebih luas pada kesehatan manusia dan lingkungan. Meskipun bahan-bahan beracun juga banyak digunakan dalam aktivitas bangunan, namun secara khusus pestisida digunakan untuk tujuan membasmi tanaman dan binatang. Pestisida umumnya digunakan untuk perbakan tanah, sebelum dilakukannya proses pelaksanaan pembangunan, perlindungan terhadap kayu, cat dan karpet.
Beberapa hal yang sering kali dapat mendatangkan masalah bagi penghuni / pengguna bangunan, yang menyebabkan diperlukannya pestisida, diantaranya adalah :
- Bekas pohon yang ditebang dan kemudian menjadi sarang rayap.
- Kayu yang ditumbuhi jamur atau sarang serangga (lebah, rayap, dan semut).
- Bukaan yang tidak tertutup secara baik atau tidak diberikan kawat kasa.
- Dinding atau atap yang mengalami kebocoran atau meresapnya air.
Bahan yang Mudah Terbakar / Meletup
Bahan-bahan seperti gas, minyak, arang, kayu, dan tembakau yang terbakar di dalam ruangan akan menghasilkan asap atau gas (emisi). Emisi yang dapat mendatangkan bahaya, di antaranya adalah emisi dari :
- Nitrogen Dioksida.
- Nitrogen Oksida.
- Sulfur Oksida.
- Hidrogen Sianida.
- Karbon Mono-oksida.
- Karbon Dioksida
- Formaldehida.
- Hidrokarbon.
Bahan-bahan ini dapat ditemukan jika dilakukan hal-hal tertentu, di antaranya :
- Penerangan dengan menggunakan bahan bakar minyak / gas.
- Alat masak yang diletakkan dalam ruangan yang kurang ventilasinya.
- Garasi yang tidak terisolasi secara baik dengan ruang tinggal.
- Tungku pembakaran yang terbuka.
- Asap rokok.
Bahan Alamiah yang Polutan
Gas Radon yang terkumpul dalam jumlah yang cukup tinggi di dalam bangunan dapat menyebabkan dampak buruk akibat kandungan radioaktif yang terkandung di dalamnya.
Logam tertentu, seperti aluminium, tembaga, dan timbal yang terakumulasi dalam jaringan tubuh manusia dapat menyebabkan penyakit hati, kerusakan otak dan gagal ginjal. Oleh sebab itu, air yang ingin dikonsumsikan, terutama yang berasal dari sumur, perlu diuji mutu airnya, apakah laik untuk digunakan bagi keperluan sehari-hari. Air yang digunakan dapat pula tercemar oleh bakteri dan residu pestisida.
Polutan yang berasal dari unsur biologis, di antaranya yang berasal dari tepung sari bunga, debu rumah tangga, serangga / kutu dan jamur, dapat dikurangi dengan melakukan penyaringan (filtrasi) udara dan air.
Medan Elektromagnet
Medan Elektromagneti mungkin merupakan polutan yang paling kontroversial. Penelitian dalam dua dekade terakhir menunjukkan bahwa medan elektromagnet dapat menyebabkan timbulnya penyakit kanker tertentu atau meningkatkan jumlah bayi yang lahir cacat.
Medan Elektromagnet dapat timbul akibat pemasangan jaringan kabel listrik yang tidak sempurna, peralatan yang menggunakan motor, lintasan kabel tegangan tinggi atau tidak tersedianya sistem pembumian (grounding system) pada panel listrik.
Kelembaban Udara
Sebagian besar gangguan kesehatan, baik yang berdampak pada kondisi fisik maupun psikis, umumnya diakibatkan oleh rendahnya mutu udara di dalam ruangan, akibat adanya pencemaran. Di samping itu, kelembaban udara juga dapat membawa pengaruh pada mutu udara yang dikaitkan dengan kemungkinan adanya bakteri, virus, jamur, serangga, dan gangguan kesehatan lainnya. Sebagaimana ditunjukkan pada grafik berikut ini.
|
Grafik Hubungan Kelembaban Udara dan Mutu Udara dalam Ruang |
SUMBER REFERENSI :
Juwana, Jimmy S. 2005. Sistem Struktur Bangunan Tinggi. Jakarta : Erlangga