Phobophobia dalam bahasa Latin disebut phobos, yang berarti takut dengan rasa takut. Menurut penjelasan Wikipedia, phobophobia berasal dari sensasi yang berhubungan dengan fobia, kecemasan, dan mendekati gangguan-gangguan kecemasan lainnya, khususnya gangguan kecemasan umum dan serangan panik. Hal ini merupakan keadaan di mana gangguan-gangguan kecemasan semakin meluas dan menyatu dengan ketakutan psikologis yang dipicu oleh phobophoba lalu memberi dampak-dampak ketakutan sehingga meningkat menjadi agoraphobia.
Phobophoia muncul di antara rasa stres pasien dan fobia. Dengan kata lain, ini semacam jembatan antara kecemasan pasien dan juga jenis fobia yang dideritanya, membentuk kecenderungan yang kuat dan ekstrem terhadap fobia. Pada dasarnya, phobophobia bukanlah foba yang dianggap penting, tetapi dapat menjadi faktor penting pemicu fobia. Fobia ini tidak memiliki pemicu, tetapi dapat memberikan sensasi yang menimbulkan serangan rasa panik. Pola pikir otak membentuk respons kecemasan yang kemudian memicu kecemasan berikutnya.
|
Phobophobia
(sumber : vimeo.com) |
Phobophobia dapat muncul jika gangguan-gangguan kecemasan tidak ditangani. Ini juga dapat didorong oleh karakteristik si pasien itu sendiri, seperti adanya pengaruh filogenik, potensi awal dari sebuah rangsangan, warisan genetis individual, usia, jenis kelamin, latar belakang, pengaruh budaya dari dalam dan luar keluarga, variabel-variabel psikologis, dan faktor biokimia.
Gejala-Gejala Phobophobia (Wikipedia.org), antara lain adalah sebagai berikut :
- Pusing,
- Jantung berdebar kencang,
- Berkeringat dingin,
- Nyeri ringan,
- Otot tegang,
- Sesak napas,
- Lemas,
- Pingsan,
- Sangat ingin menghindar.
PHOBOPHOBIA DAN GANGGUAN KECEMASAN UMUM
Gangguan kecemasan umm terjadi ketika pikiran terusik dengan sebuah peristiwa yang tidak menentu, atau merasa terancam walaupun oleh sesuatu yang tidak diketahui apakah mengancam atau tidak. Gangguan ini kerap kali terjadi, dan membuat aktivitas sehari-hari terganggu.
Gejala-Gejala Gangguan Kecemasan Umum (Wikipedia.org), antara lain adalah sebagai berikut :
- Kulit memucat,
- Berkeringat dingin,
- Dilatasi pada pupil,
- Jantung berdebar semakin cepat,
- Naikknya tekanan darah,
- Otot menegang,
- Gemetar,
- Kaget,
- Tenggorokan dan mulut menjadi kering,
- Ngos-ngosan,
- Putus asa,
- Sakit perut,
- Sangat ingin menangis, lari, atau bersembunyi.
PHOBOPHOBIA DAN SERANGAN PANIK
Ketika seseorang dilanda kepanikan, mereka merasa akan mati tidak lama lgi atauakan mendapatkan malapetaka hebat. Reaksi yang diberikan oleh sebagian orang yang mengalaminya adalah menjerit.
Dalam phobophobia, serangan panik ini dapat ditemukan sebagai ketakutan yang pernah dialami dan dilihat sebagai sesuatu yang tidak dapat dielakkan. Perbedaannya, phobophobia merupakan ketakutan psikologis dari foba itu sendiri, sementara serangan panik adalah ketakutan ekstrem ketika menghadapi suatu kejadian buruk. Dan, dalam kasus ini, para ahli menemukan fobia-fobia lain yang mengikuti gejala-gejala dari serangan panik.
Gejala-Gejala Serangan Panik (Wikipedia.org), antara lain adalah sebagai berikut :
- Sesak napas,
- Jantung berdebar kencang,
- Rasa sakit di dada,
- Rasa tercekik,
- Vertigo atau limbung,
- Merasa tidak nyata,
- Rasa nyeri di kaki atau tangan,
- Panas - dingin,
- Pingsan,
- Gemetar,
- Sulit bernapas,
- Berkeringan dingin.
SUMBER REFERENSI :
Lubis, Nisrina. 2010. Melawan Rasa Takut. Yogyakarta : Garailmu
Artikel Terkait "Apa itu Phobophobia?" :