PENGERTIAN SIMPANG
Simpang
adalah suatu area yang kritis pada suatu jalan raya yang merupakan tempat titik
konflik dan tempat kemacetan karena bertemunya dua ruas jalan atau lebih
(Pignataro, 1973). Karena merupakan tempat terjadinya konflik dan kemacetan
maka hampir semua simpang terutama di perkotaan membutuhkan pengaturan.
Untuk itu
maka perlu dilakukan pengaturan pada daerah simpang ini, guna menghindari dan meminimalisir
terjadinya konflik dan beberapa permasalahan yang mungkin timbul di daerah
persimpangan ini.
TUJUAN
PENGATURAN SIMPANG
Ada banyak
tujuan dilakukannya pengaturan simpang. Namun secara umum tujuan pengaturan
simpang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1). Untuk
mengurangi kecelakaan
Bertemunya beberapa pergerakan kendaraan dari berbagai
arah menuju suatu area yang sama, yakni ruang di tengah simpang, dapat
digambarkan sebagai suatu kondisi ‘bottleneck’
dimana arus dari kaki-kaki simpang merupakan bagian ‘upstream’ dan area di tengah–tengah simpang sebagai ’downstream’. Kondisi ini sebenarnya tidak akan menjadi
masalah bilamana arus dari tiap bagian pendekat tidak datang secara bersamaan,
melainkan secara bergantian.
Namun kenyataannya sulit dijumpai, terutama pada simpang
di daerah perkotaan, yang pada kenyataannya arus datang pada waktu yang
bersamaan yang hal ini akan menimbulkan konflik antar kendaraan. Konflik
kendaraan pada simpang terjadi karena pergerakan kendaraan, yang secara garis besar
dapat digolongkan menjadi: gerak saling memotong (crossing), gerak menggabung (converging),
dan gerak memisah (diverging), yang
secara keseluruhan dapat dilukiskan seperti tampak pada gambar berikut ini.
|
Gambar Sketsa Konflik Pada Simpang dengan Empat Kaki |
Jenis-Jenis
Kecelakaan Pada Daerah Simpang
Ada beberapa
jenis kecelakaan yang bias terjadi pada daerah simpang. Jenis-jenis kecelakaan
yang mungkin terjadi pada simpang tersebut adalah :
a). Tabrakan
bersudut 90o ( Right Angle
Collision)
Yaitu suatu tabrakan yang terjadi
dari dua kendaraan yang datang dari arah berbeda sehingga titik konflik
membentuk sudut 90o.
b). Tabrakan dari arah samping (Side Sweeping Collision)
Yaitu suatu tabrakan yang terjadi jika suatu kendaraan ditabrak dari arah samping oleh kendaraan lain.
c). Tabrakan dari arah depan (Head on Collision)
Yaitu suatu tabrakan yang terjadi jika dua buah kendaraan datang dari arah depan membentuk sudut 180o.
2. Untuk Meningkatkan Kapasitas
Karena
terjadi konflik maka kapasitas simpang menjadi berkurang dan jauh lebih kecil
dibandingkan dengan kapasitas pada pendekat. Dengan adanya pengaturan maka konflik bisa dikurangi
dan akibatnya kapasitas menjadi meningkat.
3. Meminimumkan
Tundaan
Pada suatu
simpang yang terdiri dari dua macam arus pendekat yakni bagian utama (major) dan minor, maka
biasanya arus dari arah utama merupakan arus menerus dengan kecepatan yang
tinggi. Jika tanpa pengaturan sama sekali maka arus yang datang dari arah minor
akan sulit sekali menyela terutama jika arus dari arah utama cukup tinggi. Dengan demikian maka arus dari arah minor
akan mengalami tundaan yang cukup besar. Dengan adanya pengaturan maka tundaan
dari arah minor akan bisa dikurangi, sekalipun tundaan dari arah utama menjadi
bertambah, namun perhitungan secara keseluruhan tundaan akan menurun.
SUMBER REFERENSI :
Catatan Kuliah Rekayasa Lalu Lintas (September 2006). Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Artikel Terkait "Pengertian dan Tujuan Pengaturan Simpang" :