Setelah kita mengetahui sumber masalah dan tingkatan masalah yang telah kita ulas sebelumnya, selanjutnya kita akan membahas mengenai masalah yang baik untuk dijadikan bahan penelitian. Tidak setiap masalah bisa dijadikan bahan penelitian.
Ada banyak faktor yang
harus dipertimbangkan sebelum suatu masalah ditetapkan sebagai bahan
penelitian. Daftar dibawah bisa dijadikan pegangan untuk menetapkan suatu
masalah apakah merupakan masalah yang baik untuk dijadikan bahan penelitian.
|
Pemilihan Masalah sebagai Bahan Penelitian
(sumber : blog.stikom.edu) |
MASALAH YANG BAIK UNTUK DIJADIKAN BAHAN PENELITIAN
Masalah yang baik untuk dijadikan bahan penelitian sebaiknya memenuhi kualifikasi dibawah ini, berikut disajikan beberapa daftar yang bisa digunakan sebagai pegangan dalam menentukan masalah untuk dijadikan bahan penelitian.
LAYAK DITELITI, yaitu :
- Masalah akan layak
untuk diteliti bila mengandung originalitas.
Artinya masalah tersebut bukan merupakan duplikasi
dari penelitian yang persis sama dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Hasil dari
suatu penelitian atas masalah yang mengandung originalitas akan memberi sumbangan/kontribusi bagi ilmu
pengetahuan maupun terapannya. Untuk menentukan apakah suatu masalah merupakan
duplikasi dari penelitian sebelumnya atau bukan kadang tidak mudah, dan tidak
mungkin hanya dilihat sekilas dari topik penelitian. Karena suatu topik dapat
saja diteliti kembali sehubungan adanya keraguan atas hasil penelitian
sebelumnya, atau diteliti dengan menggunakan metodologi baru yang dianggap
lebih baik dari metodologi sebelumnya, ataupun diulang penelitiannya dengan
perlakuan dan kondisi yang berbeda.
- Masalah yang baik
juga akan menyatakan adanya hubungan
antara variable-variabel. Contoh: Apakah X berhubungan dengan Y? Bagaimana X
dan Y berhubungan dengan C? Bagaimana A berhubungan dengan B dibawah kondisi C
dan D? Contoh yang lebih nyata misalnya “ Apakah penambahan kadar semen dalam
suatu campuran beton akan meningkatkan kekuatan beton?”
- Masalah yang akan
diteliti tidak hanya mengandung hubungan antar variable-variabelnya, tapi
variable-variabel tersebut harus dapat diukur/diuji.
Masalah yang abstrak dan tidak dapat terkuantifikasi tidak mungkin untuk
dijadikan bahan penelitian. Dalam contoh sebelumnya kadar semen dapat diukur
dan dinyatakan jumlahnya dalam kg, sementara kekuatan beton juga dapat diuji
dan dinyatakan besarnya dalam MPa.
- Masalah yang akan
diteliti sudah seharusnya dipilih yang penting,
signifikan dan memberi manfaat baik bagi ilmu pengetahuan maupun memberi
sumbangsih bagi pemecahan masalah yang nyata. Masalah tidak boleh mengada-ada.
Disini pemahaman akan masalah dan konteksnya serta latar belakang masalahnya
akan menggambarkan seberapa penting dan signifikan masalah tersebut untuk
diteliti.
FEASIBLE, yaitu :
- Masalah hendaknya
ditetapkan sesuai dengan sumber daya yang ada. Masalah yang terlalu besar
sebaiknya dipecah-pecah menjadi beberapa masalah yang selanjutnya dipilih satu saja
berdasarkan prioritasnya sehingga memungkinkan untuk diteliti dengan sumberdaya
yang ada. Jadi dalam memilih masalah jangan
terlalu ambisius, perhitungkan sumber daya yang ada.
- Jika penelitian akan
mengunakan data sekunder, maka sejak semula harus dipastikan bahwa data
tersebut tersedia dan dapat diperoleh dari sumbernya. Jika penelitian
menggunakan data primer, maka masalah yang akan diteliti tidak hanya harus
mengandung hubungan antar variable yang bersifat bisa diuji/diukur, tetapi juga
alat untuk mengukur dan mendapatkan data harus tersedia dan memungkinkan untuk
dipakai. Jadi baik akan menggunakan data
primer maupun sekunder, yang perlu dipastikan dalam penelitian atas suatu
masalah tertentu adalah tersedianya data
dan metodologinya memungkinkan.
- Dalam menentukan
masalah penelitian juga harus dipertimbangkan dana dan waktu. Masalah yang dipilih dalam penelitian sebaiknya
disesuaikan dengan jumlah dana yang tersedia dan jangka waktu yang ada.
SESUAI KUALIFIKASI SI PENELITI, yaitu :
- Masalah hendaknya menarik minat si peneliti, sehingga ada
semangat dan keinginan yang kuat dari dalam si peneliti untuk melakukan
penelitian dan menghasilkan oup put yang diinginkan.
- Minat penelitian
tidaklah cukup, tetapi juga membutuhkan kemampuan
peneliti untuk memahami benar akan masalahnya dan untuk melaksanakan
seluruh proses riset atas masalah tersebut.
SUMBER REFERENSI :
Kusno AS. ST, PhD dalam Bahan Ajar Mata Kuliah Metode Penelitian, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Artikel Terkait "Masalah yang Baik untuk Bahan Penelitian" :