KEGIATAN ESTIMASI
Kegiatan estimasi merupakan salah satu proses utama dalam proyek konstruksi untuk menjawab pertanyaan, "Berapa besar dana yang harus disediakan untuk sebuah bangunan?". Hal ini diperlukan bagi investor apabila hendak membuat keputusan investasi. Berbeda dengan penyedia jasa, kegiatan estimasi diperlukan untuk proses mendapatkan pekerjaan melalui tender / lelang.
Tingkat ketepatan biaya sebuah bangunan ditentukan oleh berbagai faktor yang datangnya bisa dari dalam maupun dari luar proyek. Berbagai faktor yang datang dari dalam antara lain : tingkat kompleksitas bangunan, lokasi proyek, ketersediaan alat, sistem dalam perusahaan, analisis yang digunakan, dan masih banyak lagi. Sedangkan faktor yang berasal dari luar proyek antara lain : faktor ekonomi, keamanan publik, kebijakan pemerintah, faktor sosial dan politik, serta yang lainnya.
|
Estimasi Biaya Konstruksi
(sumber : beritahariini.blogspot.com) |
Kegiatan estimasi merupakan dasar untuk membuat sistem pembiayaan dan jadwal pelaksanaan konstruksi serta merupakan "peramalan kejadian" pada proses pelaksanaan dan memberi "nilai" pada masing-masing kejadian tersebut.
Estimasi dilakukan dengan terlebih dahulu mempelajari gambar rencana dan spesifikasi. Berdasarkan gambar rencana dapat diketahui kebutuhan material, baik jenis maupun kuantitas material yang natinya akan digunakan. Perhitungan kebutuhan jenis dan kuantitas material harus dilakukan secara teliti dan setiap jenis material itu harus ditentukan harganya. Sedangkan spesifikasi dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan mutu / kualitas setiap jenis material.
Dalam melakukan kegiatan estimasi, seorang estimator harus memahami proses konstruksi secara menyeluruh, termasuk jenis dan kebutuhan alat karena faktor tersebut dapat mempengaruhi biaya konstruksi. Perbedaan metode konstruksi berpengaruh terhadap perencanaan anggaran biaya. Pihak yang menguasai berbagai metode konstruksi dan mampu memilih dan memutuskan untuk menggunakan metode yang tepat dalam merealisasikan proyek akan dapat membuat rencana anggaran biaya yang efisien.
Berbagai hal yang ikut berkontribusi dalam rencana anggaran biaya adalah antara lain :
- Produktivitas tenaga kerja.
- Ketersediaan material.
- Ketersediaan peralatan.
- Cuaca
- Jenis kontrak
- Masalah kualitas.
- Etika.
- Sistem pengendalian.
- Kemampuan manajemen.
JENIS-JENIS ESTIMASI
Estimasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu antara lain :
Estimasi Kelayakan
Estimasi kelayakan digunakan untuk menentukan apakah proyek tersebut layak dibangun. Biaya yang diperhitungkan dalam estimasi ini mencakup biaya untuk akuisisi tanah, perancangan, depresiasi, pajak, bunga modal, pemeliharaan dan perbaikan tahunan dan lain-lain.
Estimasi Konseptual
Estimasi konseptual dilakukan selama proses perancangan berlangsung, setiap terjadi revisi estimasi maka tingkat ketelitian atau akurasi biaya akan meningkat sesuai tahap perancangan. Jenis-jenis estimasi konseptual adalah :
- Estimasi harga satuan fungsional, yang menggunakan fungsi dari fasilitas sebagai dasar penetapan biaya.
- Estimasi biaya satuan per meter persegi, di mana metode ini mengandalkan data dari proyek sejenis yang pernah dibangun. Metode ini mempunyai ketelitian rendah.
- Estimasi biaya satuan per meter kubik, dapat digunakan dalam bangunan di mana volume sangat dipentingkan. Metode ini hanya dapat diandalkan untuk fase awal perencanaan dan perancangan.
- Estimas faktorial, digunakan pada proyek yang mempunyai tipe sama. Metode ini sangat berguna untuk proyek-proyek yang mempunyai komponen utama yang sama. Biaya komponen utama ini akan berfungsi sebagai faktor dasar 1,00 dan harga semua komponen yang lain merupakan fungsi dari komponen utama.
- Estimasi sistematis, dalam hal ini proyek dibagi atas sistem fungsional kemudian harga satuan ditentukan dari penjumlahan tiap harga satuan elemen dalam setiap sistem atau mengalikan dengan faktor pengali yang ada.
Estimasi Detail
Estimasi detail umumnya dilakukan kontraktor umum. Langkah awal yang dilakukan adalah dengan membuat quantity take off berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi kemudian menyatukan biaya material, tenaga kerja, peralatan, sub-kontraktor dan biaya lain seperti overhead dan keuntungan.
Sistem Estimasi Sub-Kontraktor
Sistem estimasi sub kontraktor dipakai pada bagian konstruksi khusus yang disub-kontrakkan.
Estimasi Pekerjaan Tambah Kurang
Dimana pekerjaan tambah kurang dapat terjadi karena kebutuhan pemilik, kesalahan dalam dokumen kontrak, atau perubahan kondisi lokasi proyek.
Estimasi Kemajuan
Estimasi kemajuan bertujuan sebagai dasar permintaan pembayaran, sebagai pembanding terhadap keuntungan dan kerugian yang telah diramalkan sebelumnya.
SUMBER INFORMASI UNTUK ESTIMASI
Sumber informasi terbaik untuk estimasi biaya adalah pengalaman perusahaan. Informasi mengenai jumlah material terpakai, tenaga kerja atau jam kerja yang dikeluarkan, jam peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan setiap pekerjaan dari proyek-proyek terdahulu akan sangat berguna.
ESTIMATOR
Estimator adalah seseorang yang mempunyai profesi khusus dalam pembuatan anggaran biaya suatu proyek. Seorang estimator tidak hanya mampu melakukan kuantifikasi atas semua yang disajikan dalam gambar kerja dan spesifikasi, akan tetapi juga harus mampu mengantisipasi semua kegiatan konstruksi yang akan terjadi. Gambar kerja dan spesifikasi tidak dapat mencerminkan metode konstruksi dan seluruh proses yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek, melainkan hanya menyatakan hasil akhir yang diharapkan dari proses konstruksi. Sebelum menentukan keputusannya seorang estimator harus melakukan analisis terhadap semua faktor yang berhubungan dengan proyek.
Seorang estimator harus mempunyai kualifikasi sebagai seorang yang melakukan kegiatan estimasi, kualifikasi seorang estimatortor dapat ditentukan oleh kemampuannya, dimana estimator diharapkan mampu ddalam hal-hal berikut ini :
- Seorang estimator harus mampu membaca / menginterpretasikan sebuah gambar kerja dan spesifikasi yang digunakan, serta memvisualisasikan gambar bentuk tiga dimensi dari sebuah desain proyek.
- Seorang estimator harus berpikir kreatif dan mampu mencari alternatif-alternatif metode konstruksi, serta mengetahui produktivitas tenaga kerja dan kinerja dari setiap peralatan yang digunakan.
- Seorang estimator harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik, sabar dan teliti dalam melakukan pekerjaannya.
- Seorang estimator harus mempunyai dasar pengetahuan tentang matematika dasar dan pengetahuan tentang operasi serta prosedur di lapangan.
- Seorang estimator harus mampu mengidentifikasi dan menetralisasi segala resiko yang ada, dan dapat berorganisasi dengan baik guna menyampaikan estimasi secara logis dan jelas.
- Seorang estimator harus mampu membuat jadwal konstruksi, mengerti dan mampu menggunakan sistem biaya pekerjaan perusahaan serta memahami hubungan kontraktual yang ada.
- Seorang estimator harus mampu membangun strategi sukses dalam fase pelelangan dan negoisasi proyek, mampu mengatasi batas waktu dan yang paling penting adalah mempunyai standar kode etik yang tinggi sebagai seorang estimator.
SUMBER REFERENSI :
Wulfram I. Ervianto. 2007. Cara Tepat Menghitung Biaya Bangunan. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET