BENTUK LAHAN KARST
Di dalam bentang alam karst terdapat bentuk lahan yang khas. Bentuk lahan yang diketemukan di bentang alam adalah dolin, bukit karst dan sungai. Sungai di daerah karst merupakan sungai yang khas, ditampung di dalam tanah juga terdapat sungai bawah tanah. Di samping itu bentang alam karst yang terdiri atas penyusunan utama batu gamping terdapat banyak goa. Goa dan sungai bawah tanah ini memberikan kehidupan organisme dan berbagai jenis maklhuk yang khas.
Menurut Kusumayuda (2004) yang dikutip Rahayu (2007), bentang alam karst membentuk relief permukaan bumi yang mudah dibedakan dengan bentuk alam lain yang bukan karst. Di bentang alam ini terdapat puncak-puncak bukit yang tidak sama proses pelarutannnya (proses salavimal). Puncak bukit sudah tajam atau runcing memberi indikasi tingkat pelarutannya masih rendah. Sementara puncak bukit yang terjal memberi indikasi tingkat salavimalnya sudah tinggi.
|
Keindahan Goa Karst di Taman Bumi Pacitan
(sumber : m.lensaindonesia.com) |
Proses pelarutan ini dapat disebabkan oleh proses alam tetap, sebagian besar oleh pengaruh endogen. Pada umumnya juga dipengaruhi oleh pengerjaan lahan untuk budidaya tanaman pangan. Di samping itu, eksploitasi batu gamping yang terdapat di gunung, lereng, dan puncak bukit mengakibatkan bukit-bukit ini menjadi sangat tumpul. Secara litologi karakteristik batu gamping adalah mudah terlarutkan oleh air sehingga membentuk topografi karst.
GOA KARST
Menurut Sutikno dan Haryono (2000), daya tarik kawasan karst terdapat pada karakteristik bentang lahannya yang mempunyai nilai keunikan dan kelangkaan. Bentukan bukit seperti kubah (dome like), kerucut dan menara karst, merupakan bentukan positif. Sementara bentukan negatif berwujud doline, uvala, volje terdapat pula sampai bawah permukaan, lereng dan goa. Di dalam goa ini terdapat ornamen pada dinding goa, stalaktit dan stalagmit.
TIPE GOA
Pada umumnya di daerah karst terdapat goa. Menurut teori terjadinya, terdapat tiga tipe goa (Fandeli dan Aji, 2005) yang masing-masing mempunyai karakteristik berikut.
- Teori Vadose. Teori ini mengatakan bahwa sebagian besar volume goa terjadi akibat ekplorasi oleh aliran goa menuju muka air tanah bebas. Aliran air yang berawal dari suatu input yang besar kemudian mengalir menuruni zona vadose (tak jenuh) menuju muka air tanah yang lebih terbentuk oleh beberapa proses sebelumnya pada keadaan sebelum goa terbentuk.
- Teori Water Table. Teori ini mengemukakan bahwa goa terbentuk pada saat air yang tersaring (percolated water) dari Vadose yang mengalir menuju muka air tanah membentuk goa di sekitar tempat dangkal pada batas phreatik. Oleh karenanya goa berlubang di sepanjang wilayah ini.
- Teori Deep Phreatik. Jika perkembangan permeabilitas sekunder dari input munculnya air yang merupakan pelarut batuan gamping adalah merupakan muka air tanah yang stabil pada suatu periode yang panjang, maka banyak permukaan goa yang berlubang jauh di bawah muka air tanah.
PENGEMBANGAN EKOSISTEM GOA
Pada saat ini ekosistem goa ini banyak dikembangkan sebagai obyek dan daya tarik pariwisata. Untuk mengembangkan goa sebagai ODTW perlu dilakukan dengan berhati-hati, sebab pada dasarnya ekosistem goa sangat rentan. Kerentanan ini sebenarnya dapat dilihat dari kerumitan, keunikan, dan keindahan ornamen yang terdapat di dinding saerta stalagtit dan stalagmitnya.
Fandeli, C. dan Muhammad. 2009. Prinsip-prinsip Dasar Mengkonservasi Lanskap. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Artikel Terkait "Bentang Alam Daerah Karst" :