Mengingat negara Indonesia merupakan negara agraris dan sektor pertanian menjadi andalan negara kita, maka sistem irigasi mempunyai peranan yang sangat penting guna mensuplai air untuk sektor pertanian.
Ada beberapa hal yang tidak boleh kita lupakan dalam sistem irigasi, yaitu antara lain : dari manakah sumber air yang akan digunakan? bagaimana cara pemberian air irigasi? dan bagaimanakah sistem irigasi yang digunakan? Berikut ini akan dijelaskan secara umum untuk menjawab pertanyaan di atas.
SUMBER AIR IRIGASI
Sumber air dalam irigasi dapat digolongkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu :
- Mata Air, yaitu air yang terdapat di dalam tanah, seperti sumur, air artesis, dan air tanah. Air tersebut banyak mengandung zat terlarut sehingga mineral bahan makan tanaman sangat kurang dan pada umumnya konstan.
- Air Sungai, yaitu air yang terdapat di atas permukaan tanah. Air tersebut banyak mengandung lumpur yang mengandung mineral sebagai bahan makan makanan, sehingga sangat baik untuk pemupukan dan juga suhunya lebih rendah daripada suhu atmosfer. Air sungai ini berasal dari dua macam sungai, yaitu sungai kecil yang debit airnya berubah-ubah dan sungai besar.
- Air Waduk, yaitu air yang terdapat di permukaan tanah, seperti pada sungai. Tetapi air waduk sedikit mengandung lumpur, sedangkan zat terlarutnya sama banyaknya dengan air sungai. Air waduk di sisni dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu waduk alami dan waduk buatan manusia. Air waduk juga dibedakan menjadi dua macam menurut keuntungan yang diperoleh, yaitu waduk multi purpose atau waduk dengan keuntungan yang diperoleh lebih dari satu. Misalnya air waduk selain untuk pertanian juga untuk perikanan, penanggulangan banjir, pembangkit listrik dan pariwisata. Tetapi ada juga waduk yang hanya digunakan untuk pertanian saja.
|
Intake Selokan Mataram yang di ambil dari Sungai Progo, Yogyakarta |
CARA PEMBERIAN AIR IRIGASI
Secara garis besar, ada tiga cara pemberian air dalam sistem irigasi, yaitu : pemberian air melalui permukaan, pemberian air melalui bawah permukaan atau resapan dan pemberian air dengan penyiraman.
Pemberian Air Melalui Permukaan
- Perluapan penggenangan bebas, jika debit air besar sehingga tinggi muka air melampaui tanah di kiri kanannya (air akan bebas meluap ke kiri dan ke kanan).
- Perluapan penggenangan terkendali, cara pemberian air dengan cara ini yaitu air dialirkan dari parit pada satu sisi suatu petak sawah, air dialirkan ke petak sawah yang telah ditentukan letaknya maupun ukurannya.
- Sistem kalenan, cara pemberian air dengan cara ini yaitu penggenangan diberikan pada kalenan-kalenan yang dibuat sejajar lajur-lajur tanaman, air diberikan pada parit pemberi dengan menggunakan pipa atau hevel.
- Dengan petak penggenangan atau check sungai, yaitu sistem pemberian air yang umumnya dipakai untuk tanaman buah-buahan dengan membuat cekungan di bawah tanaman yang akan di airi. Proses pemberian air ke cekungan tersebut dengan sistem pengairan terbuka.
Pemberian Air Melalui Bawah Permukaan atau Resapan
- Peresapan dengan sistem terbuka. Pada sistem ini, air dialirkan pada saluran-saluran yang telah mengelilingi suatu petak sawah, sehingga air dapat meresap ke kiri dan ke kanan. Umumnya diberikan di bawah zone perakaran dan di atas muka air tanah. Dengan adanya daya kapiler, maka air dapat naik ke atas sehingga air dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tanaman.
- Peresapan dengan saluran tertutup. Pada sistem ini, air dialirkan pada pipa porous yang dimasukkan ke dalam tanah sehingga air dapat diserap dan dapat meresap ke tanah disekitarnya. Cara ini jarang digunakan karena pipa porous yang digunakan harus di tahan terhadap air (tidak cepat lapuk) dan juga pemasangannya mahal.
Pemberian Air dengan Penyiraman
- Pemberian air dengan cara pancaran. Cara ini dipancarkan ke udara dengan menggunakan pipa berporasi atau alat pancar yang bisa berputar untuk memperoleh pemerataan, sehingga air jatuh di atas tanaman yang menyerupai hujan. Cara ini sering disebut sprinkler irrigation.
- Pemberian air dengan cara tetesan. Pemberian air dengan cara ini yaitu air dialirkan dengan menggunakan pipa-pipa yang pada tempat tertentu diberi perlengkapan jalur keluarnya air (lubang-lubang). Lubang tersebut diletakkan sedikit di atas tanah tetapi tidak terlalu tinggi, sehingga air dapat menetes terus-menerus, cara ini biasa disebut trickle irrigation.
SUMBER REFERENSI :
Materi Kuliah Bangunan Air, Program Diploma Teknik Sipil Sekolah Vokasi, UGM.
Artikel Terkait "Sumber dan Cara Pemberian Air Irigasi" :