PENGARUH IKLIM DAN TOPOGRAFI
Perputaran bumi yang mengelilingi matahari menimbulkan perubahan suhu dan iklim. Perbedaan iklim tersebut mengakibatkan perbedaan jenis tanaman yang dapat tumbuh. Ada jenis tanaman yang hanya dapat tumbuh dan berkembang bila tersedia banyak air seperti padi, namun ada pula jenis tanaman yang hanya tumbuh dan berkembang dengan baik dengan kondisi air yang relatif sedikit seperti palawija.
Secara umum, kebutuhan air terbesar terjadi pada waktu musim kemarau untuk mengganti kehilangan air akibat penguapan yang relatif lebih besar dibanding penguapan pada waktu iklim hujan. Ironisnya pada waktu iklim kemarau justru ketersediaan air di sumbernya mengecil, sementara pada waktu iklim hujan masalah yang timbul adalah kelebihan air yang harus dibuang secepatnya agar tidak menimbulkan kerusakan tanaman melalui saluran drainasi. Walaupun drainasi merupakan bagian dari sistem irigasi dan mempunyai kesamaan bentuk dengan saluran irigasi, namun fungsi dan tujuannya adalah bertolak belakang. Oleh sebab itu, irigasi dan drainasi dalam praktek di lapangan harus dipisahkan.
|
Kondisi Topografi Suatu Persawahan |
Posisi air permukaan di sumbernya sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan. Ada sumber air yang letaknya sangat jauh dari areal tanaman, ada pula yang berada dekat dengan areal tanaman tetapi letaknya lebih rendah. Posisi ini kurang menguntungkan bila dibandingkan dengan investasi yang harus ditanam. Untuk itu perlu dipilih sumber air secara teknis dan ekonomis dapat dimanfaatkan. Dalam upaya memanfaatkan air yang ada di sumbernya agar dapat mengalir secara gravitasi (karena cara ini yang dianggap paling ekonomis) diperlukan sarana antara lain saluran irigasi dan bangunan pelengkap.
Bila air permukaan disumbernya terlampau cepat mengalir ke laut dan pada saat iklim kemarau airnya sangat sedikit diperlukan suatu penampungan yaitu waduk, dan bila sumber air permukaan tidak mungkin untuk dimanfaatkan, perlu memanfaatkan air tanah dengan cara pengeboran dan pemasangan instalasi pompa. (instalasi pompa juga sering dipakai sebagai alternatif pengganti konstruksi bendung).
HUBUNGAN AIR, TANAH DAN UDARA TERHADAP TANAMAN
Tidak berbeda dengan makhluk hidup yang lain, tanaman dapat tumbuh dan berkembang bila ada tanah, air, dan udara. Tanaman dapat tumbuh dengan baik bila tanah yang ditanami dalam keadaan baik, yaitu :
- Tanah mudah dikerjakan.
- Tanah memberi kesempatan bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
- Tanah mengandung unsur hara.
- Tanah memungkinkan terjadinya proses sirkulasi air dan udara.
- Tanah mempunyai tingkat kelembaban yang cukup.
Tanah mudah dikerjakan apabila tanah tersebut merupakan alluvial atau hasil pelapukan sehingga tidak keras dan tidak banyak mengandung batuan dan memungkinkan akar dapat tumbuh dan berkembang. Agar tanah mengandung unsur hara maka tanah harus memiliki pori tanah untuk menyimpan unsur hara. Pori tanah juga bermanfaat untuk menyimpan butir air dan menjaga kelembaban tanah. Pori tanah tidak selalu dan tidak semuanya berisi air melainkan sebagian berisi udara yang diperlukan bagi kehidupan tanaman, khususnya agar akar tanaman tidak busuk (khusus bagi tanaman yang tidak tahan bila tergenang air).
Dalam pengairan, yang perlu diperhatikan adalah kapasitas lapang dan titik layu permanen karena diantara dua keadaan tersebut terdapat air yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. kapasitas lapang adalah kapasitas maksimum air kapiler yang dapat ditahan di zone perakaran pada keadaan letak muka air tanah cukup dalam sehingga air tidak dapat ditarik ke zone perakaran. Adapun titik layu permanen adalah suatu keadaan dimana jumlah lengas pada keadaan tanaman menjadi layu pertama kali. Keadaan ini memberi indikasi bahwa tanaman perlu adanya tambahan air dengan segera.
SUMBER REFERENSI :
Modul Sistem Irigasi dan Bangunan Air, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret, Surakarta