Selain rumah tangga keluarga, masyarakat juga merupakan salah satu dari pelaku ekonomi. Masyarakat merupakan kumpulan dari rumah tangga. Masyarakat sebagai pelaku ekonomi sama seperti rumah tangga, yakni berperan sebagai podusen, distributor dan konsumen. Untuk penjelasan lebih lanjut, akan dijelaskan satu per satu.
MASYARAKAT SEBAGAI PRODUSEN
Masyarakat sebagai produsen mencakup berbagai bentuk kegiatan masyarakat yang dapat menghasilkan pendapatan, misalnya dapat berupa kegiatan usaha, berdagang, bercocok tanam, beternak, dan sebagainya.
Sistem ekonomi Indonesia memiliki acuan yang jelas, yaitu Undang-Undang Dasar 1945. Maka dari itu sistem ekonomi bukanlah pasar bebas maupun perencanaan sentral, melainkan sistem ekonomi Indonesia mendasarkan pada ekonomi kerakyatan. Dalam sistem ekonomi kerakyatan masyarakat memegang peranan aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah menciptakan iklim yang sehat bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha.
|
Pedagang kaki lima adalah contoh masyarakat sebagai produsen (sumber : id.wikipedia.org) |
Sistem ekonomi kerakyatan dapat didefinisikan sebagai pengaturan kehidupan ekonomi yang memungkinkan seluruh potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan ekonomi. Kesejahteraan rakyat yang meningkat, merata, dan berkeadilan merupakan tujuan utama demokrasi ekonomi kerakyatan.
Salah satu pilar penyangga ekonomi kerakyatan adalah usaha informal yang berkembang dalah kehidupan masyarakat.
Ciri-ciri sektor usaha informal adalah sebagai berikut :
- Sektor usaha informal tidak memiliki alat-alat produksi yang canggih.
- Pelaku ekonomi sektor usaha informal tidak memiliki pendidikan / keahlian khusus.
- Sektor usaha informal dapat membuka lapangan kerja yang tidak sedikit jumlahnya.
- Sektor usaha informal hanya memiliki ruang lingkup usaha ekonomi yang sempit dan kecil.
Beberapa contoh kegiatan ekonomi sektor usaha informal adalah :
- Pedagang asongan
- Pedagang sambilan
- Pedagang kaki lima
- Pedagang keliling
MASYARAKAT SEBAGAI KONSUMEN
Masyarakat sebagai konsumen memerlukan barang dan jasa bagi kelangsungan hidup masyarakat. Masyarakat adalah pengguna (konsumen) "public goods" atau produk-produk umum, seperti jalan raya, jembatan, rumah sakit, sekolah, dan lain-lain. Penggunaan public goods yang pada umumnya disediakan oleh pemerintah pusat maupun daerah, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran merupakan bentuk kehidupan yang hanya melakukan kegiatan konsumsi saja, sehingga sering menimbulkan masalah di masyarakat. Berbagai tindak kejahatan dilakukan semata-mata karena untuk memenuhi kegiatan konsumsi. Di mana orang memiliki banyak kebutuhan, tetapi tidak memiliki pekerjaan yang dapat menghasilkan pendapatan bagi pemenuhan kebutuhan tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi setiap orang sejak dini tertanam sikap untuk mampu berproduksi dan bukan hanya melakukan konsumsi saja. Di samping itu berkaitan dengan kegiatan konsumsi, perlu dilandasi sikap mental untuk bisa mengukur kemampuan diri, sehingga tidak besar pasak daripada tiang.
MASYARAKAT SEBAGAI DISTRIBUTOR
Masyarakat sebagai distributor diwujudkan dalam bentuk terjadinya penyaluran proses penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Lalu lintas perdagangan dan transportasi yang membawa barang-barang pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan masyarakat merupakan bentuk kegiatan distribusi yang berlangsung di masyarakat.
Kelancaran arus distribusi yang berlangsung di masyarakat dapat kita amati dari lancar-tidaknya proses transportasi barang kebutuhan dari satu kota ke kota yang lain. Salah satu faktor yang memicu terjadinya kelangkaan barang antara lain disebabkan ketidaklancaran proses distribusi. Hal ini sering terjadi di daerah-daerah yang sulit transportasinya.
Sudarmi, S., Waluyo. 2008. Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu. Semarang : PT. Sindur Press
Artikel Terkait "Masyarakat sebagai Pelaku Ekonomi" :