LETAK GEOGRAFIS INDONESIA
Letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Menurut letak geografisnya, Indonesia terletak di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia, dan berada di antara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Berdasarkan letak geografis Indonesia yang diapit dua benua dan berada diantara dua samudra, mempunyai pengaruh yang besar terhadap keadaan alam maupun kehidupan penduduk, yaitu :
Pengaruh Letak Geografis Indonesia terhadap Keadaan Alam
Karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang merupakan pertemuan dua samudra besar (Samudra Pasifi dan Samudra Hindia) dan diapit daratan luas (Benua Asia dan Austraia), hal itu menyebabkan pengaruh terhadap kondisi alam.
- Wilayah Indonesia beriklim laut, sebab merupakan negara kepulauan, sehingga Indonesia banyak memperoleh pengaruh angin laut yang mendatangkan banyak hujan.
- Indonesia memiliki iklim musim, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson yang berhembus setiap 6 bulan sekali berganti arah. Hal ini yang menyebabkan di Indonesia dikenal adanya musim penghujan dan musim kemarau.
Pengaruh Letak Geografis terhadap Keadaan Penduduk
Karena Indonesia terletak pada posisi silang (cross position) yaitu antara dua benua dan dua samudra, maka berpengaruh bagi kehidupan bangsa Indonesia yaitu sebagai berikut :
- Indonesia terletak di antara negara-negara berkembang, sehingga memiliki banyak rekanan dan mitra kerja sama.
- Indonesia banyak dipengaruhi kebudayaan asing, mulai dalam bidang seni, bahasa, peradaban maupun agama.
- Menunjang perdagangan di Indonesia dan menambah sumber devisa negara karena berada dalam jalur lalu lintas perdagangan dan pelayaran yang cukup ramai.
|
Peta Indonesia
(sumber : wikipedia.org) |
LETAK ASTRONOMIS INDONESIA
Letak astronomi adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia berada di antara 6° LU - 11° LS dan antara 95° BT - 141° BT.
Wilayah Indonesia paling utara berada di Pulau Weh di Nanggroe Aceh Darussalam yang berada pada 6° LU, untuk wilayah Indonesia paling berada di Pulau Roti di Nusa Tenggara Timur yang berada pada 11° LS, untuk wilayah Indonesia paling barat adalah di ujung utara puau Sumatera yang berada pada 95° BT, serta untuk wilayah Indonesia paling timur berada di Kota Merauke yang berada pada 141° BT.
Garis Lintang
Garis lintang merupakan garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan khatulistiwa. Garis khatulistiwa membeah bumi menjadi dua bagian, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Garis khatulistiwa atau disebut sebagai garis equator atau garis lini adalah garis lintang 0°. Garis lintang ini dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi yang disebut iklim matahari.
Berdasarkan letak lintangnya, wilayah Indonesia berada di antara 6° LU - 11° LS, hal ini menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dengan ciri-ciri antara lain sebagai berikut :
- Memiliki hutan hujan tropis yang luas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
- Menerima penyinaran matahari sepanjang tahun.
- Memiliki curah hujan tinggi.
- Banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi.
Garis Bujur
Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan antara kutub utara dan kutub selatan bumi. Bumi dibagi menjadi 180° garis bujur (BT) dan 180° garis bujur barat (BB). Perhitungan garis bujur 0° ini dimulai dari Kota Greenwich dekat Kota London. Garis bujur dipergunakan untuk menentukan waktu suatu daerah dengan selisih garis bujur 15° berarti waktuya selisih 1 jam dengan pergeseran arah ke timur waktu maju, sedangkan ke arah barat waktu mundur.
Letak astronomi Indonesia yang berada di antara 95° BT - 141° BT membuat Indonesia memiliki tiga daerah waktu, yakni :
- Daerah Waktu Indonesia bagian Timur (WIT), yang meliputi : Kepulauan Maluku, Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Waktu Indonesia bagian timur memiliki selisih waktu 9 jam lebih awal dari GMT (Greenwich Mean Time).
- Daerah Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA), yang meliputi : Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Waktu Indonesia bagian Tengah memiliki selisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT (Greenwich Mean Time).
- Daerah Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), yang meliputi : Seluruh Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Waktu Indonesia bagian Barat memiliki selisih waktu 7 jam ebih awal dari GMT (Greenwich Mean Time).
SUMBER REFERENSI :
Sudarmi, Sri., Waluyo. 2008. Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu. Semarang : PT. Sindur Press