Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal ternyata jauh lebih banyak dipakai daripada komunikasi verbal, dengan kata. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada.
Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang ingin diungkapkan karena spontan, sebagai contoh : tamu dirumah kita, meski lapar, dapat berbasa-basi menolak pada waktu ditawari makan dirumah tersebut, namun berbeda dengan seorang bayi yang ketika lapar langsung akan menangis.
Meskipun lebih umum, terus-menerus dipakai dan lebih jujur, namun komunikasi nonverbal lebih sulit ditafsir karen kabur. Sebagai contoh jika ada orang tersenyum kepada kita, maka kita tidak dapat dengan cepat menangkap apa artinya :senang, kaget, bingung, atau bertanya-tanya. Kekaburan ini disebabkan karena struktur komunikasi nonverbal tidak jelas.
|
Contoh Komunikasi Nonverbal
(sumber : bayibalita.com) |
Susunan suatu komunikasi nonverbal, misalnya berjabat tangan, mungkin masih mudah dimengerti. Tetapi jika jabat tangan itu disambung dengan raut wajah seperti cemberut, gerak mata seperti terkejut, gerak anggota tubuh seperti tangan yang kaku dan seluruh tubuh yang tegang, kita akan sulit mengartikannya. Dengan kata lain, mempelajari komunikasi nonverbal lebih sulit daripada mempelajari komunikasi verbal, sebab perbendaharaan kata, tata kalimat dan tata bahasanya sulit ditunjuk.
BENTUK KOMUNIKASI NONVERBAL
Komunikasi nonverbal dapat berbentuk bahasa tubuh, tanda (sign), tindakan/perbuatan (action) atau objek (object).
- Bahasa tubuh. Bahasa tubuh yang berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, gerak-gerik tubuh mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak, dan sikap orang.
- Tanda. Dalam komunikasi nonverbal tanda mengganti kata-kata, misalnya : bendera, rambu-rambu lalu lintas darat, laut, dan udara; aba-aba dalam olahraga.
- Tindakan/Perbuatan. Tindakan/perbuatan sebenarnya tidak khusus dimaksudkan mengganti kata-kata, tetapi dapat menghantarkan makna. Misalnya, menggebrak meja dalam pembicaraan, menutup pintu keras-keras pada waktu meninggalkan rumah, menekan gas mobil kuat-kuat. Semua itu mengandung maksa yang tersendiri.
- Objek. Objek sebagai bentuk komunikasi nonverbal juga tidak mengganti kata, tetapi dapat menyampaikan arti tertentu. Misalnya : pakaian, aksesori dandan, rumah, perabot rumah, harta benda, kendaraan, hadiah.
FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL
Kecuali dari hakikatnya dapat menyampaikan arti, komunikasi nonverbal juga dapat berfungsi untuk :
- Melengkapi komunikasi verbal. Misalnya : sahabat kita datang, lalu kita berkata "selamat datang" sambil tersenyum lalu menepuk punggungnya.
- Menekankan komunikasi verbal. Misalnya : dalam perundingan kita tidak setuju terhadap usul dari suatu rekan berunding kita dan kita berkata "saya tidak setuju" sambil menggebrak meja.
- Membesar-besarkan komunikasi verbal. Misalnya : sehabis nonton pameran kapal terbang, kita bercerita kapal terbang superbesar ukurannya dan supersonik kecepatan terbangnya, kita berkata "kapal terbang itu ukurannya bueesaaarrr sekali, dan terbangnya cueepaat sekali", sambil melebar-lebarkan tangan kita.
- Melawan komunikasi verbal. Misalnya : teman kita marah, lalu kita berkata "kamu marah ya?", dan teman kita menjawab "saya tidak marah", tetapi wajah dan telinganya merah membara.
- Meniadakan komunikasi verbal. Misalnya : kita dipaksa untuk memberi uang. Kita mengeluarkan uang dari saku sambil berkata "Ini uangnya"!! sambil memasukkan uang kembali ke dalam saku.
Dengan adanya komunikasi nonverbal, maka diharapkan dapat melengkapi komunikasi verbal sehingga kedua macam komunikasi tersebut dapat kita gunakan dalam berkomunikasi dengan orang lain secara lebih sadar, efisien, dan efektif.
Hardjana, Agus M. 2007. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta : Kanisius
Artikel Terkait "Komunikasi NonVerbal" :