Wawancara merupakan salah satu bentuk komunikasi interpersonal. Wawancara merupakan istilah terjemahan dari bahasa Inggris: interview. Kata ini sendiri berawal dari bahasa Prancis : entrevoir. Entre berarti antar atau diantara, saling, bersama-sama. Voir berarti melihat, mengetahui, mengerti. Maka, secara harafiah wawancara atau interview berarti saling melihat bersama, atau bertemu untuk melihat bersama-sama.
Dalam komunikasi, wawancara merupakan suatu bentuk komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam wawancara pihak-pihak yang diwawancarai dan yang mewawancarai terlibat dalam proses kontak dan pertukaran informasi. Pihak yang diwawancarai adalah orang yang dari padanya digali informasi. Pihak yang mewawancarai adalah orang yang ingin mendapatkan informasi. Selama wawancara, pihak yang diwawancarai dan mewawancarai terlibat percakapan dengan saling berbicara, mendengar, dan menjawab. Kontak antara orang yang diwawancarai dapat langsung berhadapan muka atau jarak jauh seperti dalam acara wawancara jarak jauh melalui TV.
|
Wawancara
(sumber : m.vemale.com) |
Pembicaraan dalam wawancara mempunyai tujuan yang lebih jauh daripada percakapan biasa karena mempunyai makna yang melebihi maksud percakapan biasa. Karena itu, pembicaraan mengikuti struktur tertentu. Pembicaraan itu bolak-balik antara orang yang mewawancarai dan yang iwawancarai, pertanyaan diajukan dan dijawab secara bergantian dengan maksud menggali topik yang disepakati untuk dibahas guna mencapai tujuan yang direncanakan untuk wawancara itu.
DEFINISI WAWANCARA
Dari uraian di atas, dapatlah dirumuskan wawancara sebagai berikut "wawancara adalah bentuk komunikasi lisan, yang dilakukan menurut struktur pembicaraan tertentu oleh dua orang atau lebih, dengan kontak langsung atau jarak jauh, untuk membahas dan menggali informasi tertentu guna mencapai tujuan tertentu pula". Dari definisi itu, dapat kita uraikan unsur-unsur pokok wawancara.
Pertama, wawancara adalah komunikasi yang mempunyai struktur tertentu, yaitu mempunyai awal, tengah, dan lanjutan.
Kedua, wawancara dilakukan oleh dua pihak, entah satu lawan satu, satu lawan beberapa, atau banyak orang. Pihak yang mewanwancarai disebut pewawancara (interviewer). Pewawancara ini mempunyai maksud mengadakan wawancara dan mempunyai sasaran-sasaran tersendiri dari wawancara itu. Pihak yang diwawancarai disebut interviewee.
Ketiga, wawancara dilakukan dengan tatap muka dengan sungguh-sungguh bertemu saling bertatap muka, tatap muka jarak jauh seperti wawancara TV atau tanpa tatap muka jarak jauh seperti wawancara melalui telepon atau e-mail. Dalam komunikasi interpersonal, sesuai dengn maksudnya, kita dapat mengadakan wawancara dengan orang lain.
STRUKTUR WAWANCARA
Wawancara mempunyai struktur, yaitu awal (opening, beginning), tengah (middle, body), dan penutup (end, closing) serta tindak lanjut (follow-up) wawancara.
Awal Wawancara
Awal wawancara merupakan permulaan wawancara dan merupakan orientasi tentang apa yang akan dibicarakan, dilakukan, dan terjadi dalam wawancara. Awal wawancara digunakan untuk menciptakan hubungan baik antara pewawancara dan pihak yang diwawancarai, dan membuat keduanya yang terlibat dalam wawancara dapat menjadi bebas, leluasa, dan tidak terhambat serta berkomunikasi dengan jujur, tulus, dan enak. Ini dilakukan dengan dua cara : pertama, menciptakan suasana saling percaya dan saling berkehendak baik. Kedua, menjelaskan maksud dan tujuan wawancara.
Tengah Wawancara
Tengah wawancara merupakan tubuh wawancara dan merupakan bagian pokok dari wawancara, memakan sebagian besar waktu, dan pewawancara serta pihak yang diwawancarai saling berkontak dan berbicara paling intensif, saling bertanya, menjawab, saling berbicara dan saling menanggapi. Singkatnya, pewawancara dan pihak yang diwawancarai sungguh-sunggug "get down to the business" dengan maksud dan lingkup wawancara yang sudah disepakati.
Akhir Wawancara
Akhir wawancara merupakan kesimpulan penutup wawancara. Pada akhir wawancara, sesudah wawancara dirasa cukup dan berhasil diringkas isi-isinya pokoknya, diterangkan apa yang akan dilakukan dengan hasil wawancara itu, dan tidak lanjut apa yang akan dilakukan oleh pewawancara dan apa yang diharapkan dari pihak yang diwawancarai.
Tindak Lanjut Wawancara
Tindak lanjut wawancara mencakup apa yang akan dibuat selanjutnya dengan hasil wawancara itu. Tindak lanjut yang akan dilakukan oleh pewawancara, misalnya dimuatnya hasil wawancara tersebut di majalah atau surat kabarnya; hasil wawancara yang direkam dengan video tape ditayangkan di TV; hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan karangan, skripsi, tesis, disertasi atau buku; atau hanya dijadikan dokumentasi dan disimpan untuk bisa dipergunakan untuk suatu keperluan pada suatu saat di kemudian hari.
MANFAAT WAWANCARA
Wawancara dalam komunikasi interpersonal membantu kita untuk :
- Berkenalan dengan orang yang "istimewa" dalam pribadi, profesi, atau sumbangannya kepada masyarakat.
- Menambah wawasan hidup.
- Memberi inspirasi dan mendorong semangat hidup.
- Memotivasi menjadi manusia yang lebih bermutu dan mau memberi sumbangan yang berarti dalam hidup.
SUMBER REFERENSI :
Hardjana, Agus M. 2007. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta : Kanisius